Puss in Boots Bakal "Solo Karir"

Setelah Shrek memasuki seri terakhir, karakter kucing pemberani yang kali pertama dimunculkan dalam Shrek 2, Puss in Boots, bakal dibikinkan film sendiri. Rumah produksi Paramount Pictures tengah disibukkan dengan penggarapan film yang kabarnya diberi judul Puss in Boots: Story of an Ogre Killer itu.

Dalam film tersebut, kucing yang doyan beraksi ala Zorro itu masih disuarakan Antonio Banderas. Aktor yang pernah memerankan tokoh Zorro dalam The Mask of Zorro tersebut punya pendapat tersendiri seputar film Puss in Boots. "Menurutku, penonton akan berkesempatan untuk melihat karakter ini lewat sudut pandang berbeda," ucap aktor kelahiran 10 Agustus 1960 itu.

Film tersebut bercerita tentang petualangan Puss in Boots yang hendak menculik angsa penghasil telur emas. Chris Miller, sutradara yang pernah menggarap Shrek The Third, dipercaya duduk di kursi sutradara.

Dalam petualangannya, Puss in Boots dibantu Humpty Dumpty dan Kitty. Film itu nanti juga menceritakan tentang kisah asmara Puss in Boots dengan Kitty. Selain Banderas, Salma Hayek bakal mengisi suara Kitty.

Duet Banderas dan Hayek dalam film tersebut menjadi ajang reuni mereka berdua. Kali terakhir keduanya tampil sebagai pasangan lewat Once Upon a Time in Mexico pada 2003. Penggemar Puss in Boots yang sudah penasaran akan "karir solo" si kucing pemberani itu harus bersabar karena filmnya baru dijadwalkan rilis pada November 2011.

Shrek Forever After : Seri Pemungkas Petualangan Shrek



SHREK is back! Si ogre beken dan kawan-kawan kembali menyapa movieholic dalam film keempatnya yang berjudul Shrek Forever After. Film yang untuk kepentingan promo di beberapa negara dilabeli The Final Chapter itu merupakan seri pemungkas petualangan Shrek.

Setelah Shrek berhasil menyelamatkan Princess Fiona, pasangan itu pun hidup tenang bersama ketiga buah hatinya. Shrek juga telah berubah menjadi jinak dan mendadak ngetop.

Para penduduk Far Far Away, negeri tempat Shrek tinggal, tak takut lagi pada Shrek yang dulu doyan menakut-nakuti warga. Malah mereka menganggap Shrek bak selebriti dengan meminta tanda tangannya. Perubahan itu membuat Shrek merasa aneh. Dia seperti mengalami post power syndrome.

Dia ingin sehari saja kembali menjadi garang dan menyeramkan layaknya seorang ogre. Keinginan terpendam Shrek didengar Rumpelstiltskin. Si licik itu menawarkan bantuan kepada Shrek, asalkan Shrek bersedia menandatangani sebuah kesepakatan. Shrek yang sudah lama mengidamkan kembali menjadi ogre sejati mengiyakan penawaran itu.

Setelah menandatangani surat perjanjian, Shrek menemukan dirinya kembali menjadi monster hijau yang menyeramkan. Sesaat Shrek merasa senang. Namun tak lama kemudian, dia menemukan banyak kejanggalan.

Ketika berjalan di hutan, dia mendapati kenyataan bahwa istrinya, Princess Fiona, tengah menjadi buron publik. Dia juga dikagetkan oleh kehadiran Donkey, sahabat lamanya. Anehnya, Donkey tidak mengenal dan malah lari ketika bertemu Shrek.

Shrek lantas bertemu Puss in Boots yang berubah menjadi kucing rumahan pemalas. Lucunya, penampilan Puss in Boots yang baru sangat gemuk mirip Garfield. Rumpelstiltskin juga mendadak menjadi raja di Far Far Away.

Shrek pun sadar bahwa dirinya telah dijebak Rumpelstiltskin. Satu-satunya cara agar Shrek bisa lolos dari permainan licik Rumpelstiltskin adalah dia harus mendapatkan ciuman sejati dari Princess Fiona sebelum matahari terbit keesokan harinya.

Hal itu sangat sulit dilakukan. Pasalnya, pada hari itu, dirinya dan Princess Fiona belum saling mengenal. Mampukah Shrek memenuhi itu dalam waktu 24 jam? Menyelamatkan teman-temannya, memulihkan dunia, dan meraih kembali cinta sejati.

Shrek Forever After diharapkan mampu menjadi film penutup yang berkesan dari seri Shrek yang fenomenal. Karakter-karakter di Shrek Forever After masih disuarakan dubber yang sama dengan Mike Myers, Cameron Diaz, Eddie Murphy, dan Antonio Banderas.

"The Final Chapter ini merupakan perjalanan yang membawa semua karakter ke dalam sebuah penghormatan secara kreatif untuk film-film Shrek sebelumnya," ujar pria kelahiran Oklahoma itu. Seri pemungkas Shrek tersebut juga bisa dinikmati dalam versi 3D.

Shrek Forever After

Pengisi suara  : Mike Myers            ----    Shrek (voice)
                       Eddie Murphy         ----    Donkey (voice)
                       Cameron Diaz         ----    Princess Fiona (voice)
                       Antonio Banderas   ----    Puss in Boots (voice)
                       Walt Dohrn             ----    Rumpelstiltskin (voice)
Sutradara     : Mike Mitchell
Penulis         : Josh Klausner
                     Darren Lemke
Produksi      : DreamWorks Animation
Soundtrack  : "Dueling Banjos"
                      Written by Arthur Smith                
                     "One Love"
                      Written by Bob Marley

Did You Know?

--Sang sutradara, Mike Mitchell, pernah terlibat sebagai kru dalam penggarapan beberapa animasi ternama    seperti Kungfu Panda dan Spongebob Squarepants. Dia juga turut menjadi dubber untuk beberapa supporting character dalam Shrek Forever After.
--Setelah Shrek Forever After, Mike Myers akan berakting untuk next project-nya pada 2012, yakni Untitled Keith Moon Project, yang saat ini masih tahap produksi. Dalam film tersebut, Myers akan berperan sebagai Keith Moon.
--Saat pembuatan Shrek Forever After, Justin Timberlake digosipkan dekat lagi dengan mantan kekasihnya, Cameron Diaz. Kabar itu berembus karena keterlibatan Timberlake dalam mengisi suara karakter Artie Pendragon di Shrek Forever After.
--Jadwal rilis Shrek Forever After di Amerika Serikat dan Inggris memiliki perbedaan yang mencolok, yakni lebih dari sebulan. Di Amerika Serikat, film itu rilis pada 21 Mei 2010, sedangkan penggemar Shrek di Inggris baru bisa menonton film keempat Shrek itu pada 2 Juli 2010.
--Setelah menggarap Shrek Forever After, DreamWorks Animation telah menyiapkan sederet film-film animasi spicy lain, yaitu Megamind, Kungfu Panda 2: The Kaboom of Doom, dan Puss in Boots.






The Book Of Eli: Dia Lelaki Ilham dari Surga

Langit teramat kelam. Bumi luluh lantak. Seorang lelaki, berkaca mata hitam dengan tas punggung dan leher dikalungi surban, terus berjalan. Dia tampan meskipun penuh luka. Dia seperti lelaki ilham dari surga.
Denzel Washington dalam The Book of Eli seperti gambaran 'Lelaki Ilham dari Surga' yang dinyanyikan Ebiet G Ade.
The Boof of Eli bercerita tentang keadaan dunia sehabis perang yang telah meninggalkan esensi penting dalam kehidupan yaitu agama dan kepercayaan. Manusia yang tersisa itu hidup seenaknya, merampok, memperkosa, merebut barang milik orang lain. Pada masa ini diceritakan juga bahwa makanan dan minuman menjadi barang yang amat langka, semua diakibatkan karena tanah yang tandus dan kering. Kehidupan menjadi sangat tidak layak, untuk mandi pun mereka sulit. Bahkan shampoo yang sekarang kita anggap tidak terlalu penting saja menjadi barang yang luar biasa penting pada masa itu.

Setelah sebuah perang yang membuat bumi menjadi dunia tandus tanpa hukum, seorang pejuang tunggal bernama Eli (Denzel Washington) harus bertarung melintasi Amerika demi melindungi sebuah buku suci yang merupakan kunci keselamatan umat manusia. Didorong oleh keyakinannya bahwa ada sesuatu yang lebih besar daripada dirinya, Eli harus terus berjalan untuk menyelamatkan keberadaban manusia yang telah porak-poranda. Hanya satu orang lain yang memahami besarnya kekuasaan di tangan Eli, dan bertekad untuk merampasnya untuk dirinya sendiri: Carnegie (Gary Oldman).

wah, another post-apocalyptic movie. tapi harus saya akui, cerita yang satu ini sangat menarik dan cukup orisinil. siapa yang sangka, akan ada satu buku yang menjadi paling dicari-cari dan diperebutkan oleh umat manusia setelah kehancuran peradaban manusia pasca-perang besar di bumi... bagi kebanyakan penonton film ini, saya bisa duga mereka pasti berpikir, "kenapa bisa sampai ada orang-orang yang mati-matian mempertahankan buku itu? sebegitu besarkah pengaruh buku itu terhadap manusia??" dan jawaban saya, justru cerita itu sangat sangat masuk akal. ketika peradaban manusia hancur dan tidak ada lagi pemerintah dan hukum yang mengatur hidup manusia, setiap individu yang hidup menjadi tidak memiliki tujuan hidup. hal yang dominan bagi setiap individu hanyalah bertahan hidup dengan air, makanan, dan tempat tinggal. dengan dunia yang hancur lebur, manusia kehilangan harapan dan tujuan hidup. dengan masyarakat yang hanya hidup dengan kebutuhan dasar, mereka akan mudah percaya dan mengikuti seseorang yang dapat menyediakan kebutuhan dasar mereka, terlebih lagi yang memberikan harapan dan tujuan hidup; spiritualitas.

kita bisa lihat dalam film ini bahwa kehidupan manusia yang hancur lebur karena perang, seperti kembali ke jaman purba, dimana uang menjadi langka dan perdagangan kembali ke era barter atau pertukaran barang. kita tentu ingat bagaimana nenek moyang kita yang begitu mudah percaya bahwa ada sesuatu yang lebih besar daripada mereka yang mengatur alam semesta; hujan, badai, petir, angin ribut, gempa bumi, dll. pemahaman (dan kehausan) manusia akan sesuatu yang lebih besar dan lebih kuat ini akan sangat dipuaskan jika ada seseorang atau sesuatu yang menyediakan (atau menuliskan) secara konkret tentang spiritualitas ini. dan inilah sebabnya, 'buku suci' ini menjadi senjata yang sangat kuat untuk mempengaruhi masyarakat, menurut penuturan Carnegie, si tokoh antagonis dalam film ini.

dan menurut saya, film ini bukan film tentang Christianity. saya rasa, 'buku suci' ini pun bisa diganti dengan 'buku suci' manapun. menurut saya, karena yang utama adalah bukan jenis bukunya, tapi tentang spiritualitas itu sendiri, bahwa ternyata kebutuhan primer manusia tidak hanya pangan, sandang, dan papan tetapi juga pemahaman akan sesuatu yang lebih besar dan lebih kuat daripada mereka.

selain sarat dengan makna, film ini juga engga lepas dari adegan action yang ada. utnuk para action-junkie, anda akan dipuaskan dengan adegan tembak-menembak yang cukup brilian. tidak hanya pertarungan dengan pistol dan senapan, tapi anda juga akan disuguhkan dengan kemampuan bela diri dari Washington sendiri, yang konon tidak menggunakan pemeran pengganti untuk setiap adegan bela diri.

mengenai karakter Eli, Washington berhasil menyuguhkan sebuah karakter jagoan pengelana yang tidak hanya jago bertarung dan menembak, tetapi juga sangat manusiawi dan cenderung bijak. mungkin sekilas jika kita melihat karakter Eli, kita akan ingat karakter Robert Neville (Will Smith) dalam I Am Legend. tapi menurut saya, Washington berhasil menghidupkan karakter Eli dengan sangat brilian, dan tetap dengan ciri khas Washington sendiri.

segi teknis, film ini cukup brilian dalam menggambarkan kondisi dunia pasca-kehancuran. dengan score-score yang simpel namun sangat mendukung suasana kering dan sepi. gue cukup terpukau dengan sinematografi yang digunakan dalam film ini, terutama pada adegan klimaks tembak menembak antara Eli dengan para penjahat.

bagi yang suka dengan film ini, pasti akan tergelitik untuk menonton film ini sekali lagi hanya untuk mengecek fakta penting yang baru terungkap di detik terakhir film.









      
Pemain     : Denzel Washington
                  Gary Oldman
                  Mila Kunis
                  Ray Stevenson
                  Jennifer Beals
                  Frances De La Tour
                  Michael Gambon
Sutradara : Albert dan Allen Hughes
Penulis     : Gary Whitta
Produksi  : Columbia Pictures
Tagline     : Some will kill to have it. He will kill to protect it.
                 dELIver us
                 rELIgion is power
                 bELIeve in hope

did you know?

- The Book Of Eli adalah film dari Hughes Brothers terbaru setelah film terakhirnya yang berjudul From Hell pada 2001 silam.
- Daerah yang digunakan dalam syuting film ini, (di beberapa daerah di New Mexico), memiliki kondisi cuaca tidak menentu. Dust storm dengan kecepatan 65 mil per jam dapat menyerang tiba-tiba menyerang para kru yang bekerja.

- Untuk ukuran film yang bergenre action, film ini menggunakan banyak visual effect. Tidak hanya itu, beberapa adegan juga dilakukan di depan green screen. Misalnya seperti jalan yang terdapat di kota dalam film ini. Jalan tersebut hanya sebuah efek komputer yang dibuat di dalam studio.

- The Book of Eli juga dibuatkan versi komiknya dan pernah di pamerkan pada Comic-Con 2009.

- Hutan leafless yang ada di The Book of Eli hanya merupakan hasil rekayasa sang production designer, Gae Buckley. Hutan ini sepenuhnya dibuat di dalam studio dengan kerjasama National Forest Service di New Mexico.








 

Green Zone

Sebuah film perang lagi setelah sebelumnya kita baru saja disuguhi oleh film dengan tema perang Irak, kini datang lagi sebuah film perang yang disutradarai oleh Paul Greengrass. Kalau melihat dari tema film yang identik dengan action bertempo cepat, wajar bahwa cara pengambilan gambarnya dengan handtaking. Tapi menurut saya ini merupakan ide yang tidak terlalu baik, karena membuat film menjadi sulit disimak dengan baik, apalagi buat para penonton yang duduk di dekat layar. Sebuah tema cerita yang mengangkat suatu konspirasi asal usul perang irak. Of course you can believe it or not. Tidak ketinggalan di film ini dihadirkan Saddam Hussein, sang tokoh legendaris Irak. Jalan ceritanya sendiri just flow, cukup menarik untuk para penggemar film perang. Menarik bisa melihat ada apa di balik perang irak, dan beberapa hal terkait konspirasi yang dilakukan Amerika atas perang yang terjadi di Irak. Tentu kita tidak tahu kebenaran yang sebetulnya, ini hanyalah sebuah film, anda boleh menilai sendiri.

Selama pendudukan Amerika di Baghdad tahun 2003, Kepala Perwira Roy Miller (Matt Damon) dan tim inspektur Angkatan Darat dikirim untuk menemukan senjata pemusnah massal yang diyakini disimpan di padang pasir Irak. Melacak situs bom berbahaya, para perwira ini mencari agen kimia berbahaya namun tersandung pada hambatan yang dapat membatalkan misi mereka. Dipusingkan oleh jadwal operasi yang dipercepat, Miller harus memburu agen tersebut melalui intelijen rahasia dan tersembunyi untuk mendapatkan jawaban yang jelas tentang kejahatan perang di wilayah yang tidak stabil. Dan saat keadaan makin memanas, Miller menemukan senjata yang paling sulit dipahami dari semuanya yaitu kebenaran.



Pemain   :  Matt Damon
                Yigal Naor
                 Khalid Abdalla  
                 Brendan Gleeson
                 Amy Ryan
                 Greg Kinnear
Sutradara : Paul Greengrass
Penulis     : Brian Helgeland (written by)

                 Rajiv Chandrasekaran (book) 
Studio     : Universal Pictures

Clash of the Titans

Lebih dari sekedar nostalgia, Clash of the Titans versi 2010 ini adalah re-interpretasi dari film ground-breaking tahun 1981 lalu. Memiliki jalan cerita yang sedikit berbeda dari film aslinya, film ini akan mengisahkan kehidupan manusia setengah dewa, Perseus, dalam upayanya memenuhi suratan takdirnya sebagai Dewa, membalas dendam atas kematian keluarganya pada Hades, sembari mencegah peperangan antar Dewa yang bisa berakibat buruk pada manusia.

Hampir 30 tahun sejak film aslinya dirilis, Clash of the Titans tetap dianggap cult classic oleh banyak orang, berkat teknik stop motion yang mencengangkan waktu itu. Dinilai secara objektif memiliki minus dari sisi storytelling, pihak pembuatnya kini menyempurnakan basic kisahnya menjadi sebuah sajian spektakuler yang melebihi label flat out entertainment. Sutradara Louis Leterrier yang cukup sukses dengan The Incredible Hulk, kini membuat sebuah versi baru yang lebih action oriented, disertai elemen-elemen kisah baru yang jauh lebih menarik, serta tentunya, efek khusus yang amat luar biasa. Mengambil segala aspek positif dari film macam 300 dan Troy, Leterrier diyakini mampu menghidupkan kembali dunia mitologi Yunani ke era modern dengan stylish dan kualitas yang bisa memenuhi pengharapan besar semua orang. Apalagi deretan cast termasuk Sam Worthington yang on fire serta Liam Neeson sebagai Zeus, dipastikan sanggup mengangkat film yang membuat siapapun tercengang melihat trailernya.

Jadwal rilis di tanggalan padat, berkemungkinan mengikis raupan dollarnya. Ini juga ujian pertama Worthington sebagai action hero setelah sebelumnya tampil menjadi pemeran pendukung dan mengenakan CGI suit berwarna biru. Review dan komentar-komentar positif para penonton pertama, harus dihembuskan secara kencang agar perolehan hasilnya tetap konstan dari minggu ke minggu.

Belajar dari pengalaman, Leterrier hanya akan menggunakan CGI pada bagian-bagian tertentu saja, seperti penggambaran sosok mistis Medusa dan kalajengking raksasa, dan mengandalkan jualan utamanya pada action dan jalinan kisah yang menarik untuk di ikuti. Musik rock sebagai pengantar adegan aksi, konon mulanya hanya akan digunakan pada sesi promo saja. Namun melihat antusiasme luar biasa saat menyaksikan trailer-nya yang diiringi tembang milik kelompok metal The Used, hentakan drum dan sayatan efek gitar gahar bisa jadi bakal mengisi keseluruhan filmnya kelak.




Pemain : Sam Worthington
             Alexa Davalos
             Danny Huston
             Pete Postelthwai
             Ralph Fiennes
             Liam Neeson
Sutradara : Louis Leterrier
Penulis     : Travis Beacham
                 Phil Hay
                 Matt Manfredi
Produksi : Warner Bros. Pictures
US Box Office Prediction : $150-175juta

Robert Pattinson : Edward Cullen atau Kurt Cobain?

Sempat beredar rumor bahwa Robert Pattinson, vampir yang paling menarik hati wanita saat ini, akan bermain menjadi Kurt Cobain di sebuah film biografi tentang ‘father of grunge’ ini. Rumor ini bermula ketika tabloid Inggris, The Sun, memberitakan bahwa Courtney Love menunjuk Robert Pattinson untuk memerankan suaminya. Sedangkan manajer Courtney Love pun meragukan Love tahu siapa Robert Pattinson itu.


Terlepas dari isu mengenai Robert Pattinson ini, film biografi Kurt Cobain memang sedang dipersiapkan dan berada dalam tahap awal produksi. Film ini menggambarkan kisah grup music Nirvana yang berasal dari Seattle, Amerika Serikat, yang telah mengangkat genre grunge sampai akhirnya grup musik tersebut bubar karena Kurt Cobain tewas bunuh diri di tahun 1994.

Dalam berita yang dilansir oleh aceshowbiz.com, film yang berjudul Heavier than Heaven, bukan berjudul All Apologies seperti yang ditulis The Sun, rencananya akan diproduksi oleh Universal Pictures. Mereka juga menyebutkan bahwa isu mengenai keinginan Love agar Scarlett Johansson berperan sebagai dirinya bisa jadi bukan sekedar isu. “Love suka dengan karakter Scarlett Johansson sebagai artis dan sebagai manusia biasa, jadi bukan sebuah kejutan jika akhirnya Johansson berperan sebagai Love di film ini,” ujar Jonathan Daniel, manajer Courtney Love, menjelaskan.

Untuk Robert Pattinson sendiri, vampir yang baru-baru ini berperan sebagai lelaki depresif di film Remember Me sedang sibuk mempersiapkan film Twilight Saga yang akan keluar di tahun ini. Jadi jangan sedih, kita tetap dapat melihat aksinya kembali sebagai Edward Cullen.

Alice In Wonderland : Petualangan Imajinasi Tim Burton

Akhirnya salah satu film yang paling ditunggu tahun ini dirilis di tanah air. Alice In Wonderland yang merupakan kisah petualangan terbaik sepanjang masa ini tampil lebih menarik dan megah berkat balutan format 3 Dimensi yang fantastis.

Berawal dari mimpi-mimpi Alice Kingsley (Mia Wasikowska) saat berusia 7 tahun yang membawanya pertama kali ke Wonderland. Saat itu ia merasa bahwa itu adalah mimpi belaka, apalagi sang ayah tercinta Marton Csokas (Charles Kingsley) juga menyakinkan itu. Namun Alice kecil tidak menyadari bahwa itu adalah sebuah kenyataan dan takdir dalam hidupnya.
Petualangan dimulai saat Alice menginjak usia 19 tahun dimana ia akan di jodohkan dengan Hamish (Leo Bill). Dipesta yang digelar oleh orang tua Hamish itu ia melihat sosok kelinci mengenakan rompi dan membawa sebuah jam. Rasa penasarannya yang tinggi akhirnya membawa Alice mengikuti sang kelinci yang berujung pada jatuhnya ia kedalam sebuah lubang yang membawanya kembali kedunia yang selama ini ada dalam mimpinya. Disinilah petualangan yang penuh dengan imajinasi dan tidak pernah dibayangkan olehnya dimulai.
Awal film memang agak sedikit lambat, namun kesan itu akan hilang ketika Alice berada di Wonderland. Sang Sutradara mengemas Wonderland sangat megah dan penuh dengan kejutan-kejutan yang tidak akan anda duga sebelumnya. Ditambah dengan efek 3 dimensi, menonton film ini serasa kita dibawa oleh Tim Burton ke dalam imajinasinya yang luar biasa dan tentunya nuansa dark-nya ala pria yang sedang memproduksi film Frankenweenie ini.
Di petualangan Alice In Wonderland kita akan melihat flora dan fauna yang tidak pernah kita bayangkan. Jamur yang besar dan bunga yang bisa berbicara layaknya manusia. Kalau anda sudah puas dengan penggambaran Wonderland, bersiap-siaplah untuk menahan jantung anda ketika unsur tegang di film ini ditawarkan oleh Tim ketika Alice melawan naga The Jabberwock. Namun Tim juga tidak lupa menyelipkan sisipan humor yang bisa membuat kita tertawa berkat penampilan Mad Hatter (Johnny Depp) yang tidak diragukan lagi kemampuannya. Namun anda juga patut mencermati akting Mia Wasikowska, yang sukses memainkan karakter Alice.
Kejeniusan sang sutradara juga terlihat lewat pendeskripsian tokoh-tokoh yang selama ini ada dalam buku karangan Lewis Caroll ini. Kostum White Queen (Anne Hatteway) Red Quenn (Helena Bonham Carter), The Knave of Hearts (Crispin Glover) dan White Rabbit tampak lebih hidup dan megah dari film-film sebelumnya yang pernah diproduksi.
Alice in Wonderland mulai hadir di bioskop 4 Maret 2010 dan sangat sayang untuk dilewatkan. Selain anda bisa melihat sebuah karya yang luar biasa dari seorang Tim Burton. Anda juga bisa mendengarkan soundtrack yang dibawakan oleh penyanyi Avril Lavigne, Tokio Hotel dan penyanyi cantik asal Estonia Kerli Koiv.

Pemain      : Mia Wasikowska
                   Johnny Depp
                   Helena Bonham Carter
                  Anne Hathaway
                  Crispin Glover
Sutradara  : Tim Burton
Penulis      : Linda Woolverton (screenplay)
                  Lewis Carroll (books)
Studio       : Walt Disney Pictures